FUNDAMENTAL LINUX

Sejarah linux 
 
Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki yang membuat sistem operasi baru yang gratis dan yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux. Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU. Linux adalah suatu sistem operasi yang bersifat multi user dan multitasking, yang dapat berjalan di berbagai platform, termasuk prosesor INTEL 386 dan yang lebih tinggi. Sistem operasi ini mengimplementasikan standard POSIX. Linux dapat berinteroperasi secara baik dengan sistem operasi yang lain, termasuk Apple, Microsoft dan Novell.

Nama Linux sendiri diturunkan dari pencipta awalnya, LINUS TORVALDS, di Universitas Helsinki, Finlandia yang sebetulnya mengacu pada kernel dari suatu sistem operasi. Linux dulunya adalah proyek hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds yang memperoleh inspirasi dariMinix.
Minix adalah sistem UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy Tanenbaum pada tahun 1987. Nama Maskot Linux atau Tux berasal dari James Hughes berupa pinguin yang dibuat oleh Larry Ewing pada tahun 1996 dengan ide dari Alan Cox.

Distribusi Linux
Linux memiliki beberapa distro yaitu :
1. ArchLinux
2. Debian
3. CentOS
4. Fedora
5. Kali Linux
6. Ubuntu
7. Red Hat

Repositori
Repositori merupakan sekumpulan paket-paket software alias program untuk suatu sistem operasi (red : Linux) yang dipakai untuk menunjang kinerja dari suatu software, program, serta sebagainya yang didapatkan dari Server Mirror situs paket-paket tersebut. Paket yang ada didalam repositori Linux bisa dipasang dengan manager paket, seperti APT, YUM, Zipper, dsb.

Mendapatkan Ubuntu dan sumber installasi
Untuk installasi Linux, kalian bisa melalui CD/DVD, Flashdisk, citra .iso, .img (virtualisasi). Untuk saat ini, installasi melalui CD/DVD sudah jarang digunakan bahkan jarang ditemui karena kalau menurut saya itu ribet, lebih praktis menggunakan flashdisk.

Untuk file OS kalian bisa unduh di web official nya, minta ke teman, pinjam ke rental CD/DVD (jika ada), atau kalian juga bisa membeli langsung ke komunitas.

Mengenal lingkungan dekstop dan pusat aplikasi
Ada 6 lingkungan desktop yang telah didukung resmi oleh Ubuntu yaitu :
1. GNOME
GNOME adalah nama dari lingkungan desktop yang dikembangkan oleh Yayasan GNOME. GNOME menawarkan banyak hal kepada para penggunanya, diantaranya yaitu kemudahan dalam penggunaan.

GNOME membawa beberapa aplikasi yang khas, Gedit, Chesee, Brasero, Rhythmbox, Totem, Kontak, Shotwell, Nautilus, Terminal, Sistem Monitor, Eye of GNOME, GNOME Recipes, dan masih banyak lagi.

2. LXDE
LXDE merupakan singkatan dari Lightweight X11 Desktop Environment, adalah lingkungan desktop yang ringan dan cepat. DE ini dirancang agar user friendly dan ramping, sekaligus menjaga penggunaan sumber daya tetap rendah. LXDE menggunakan lebih sedikit RAM dan lebih sedikit CPU.

LXDE juga memiliki beberapa aplikasi yang khas yakni PCMan, Leafpad, Xarchiver, GpicView, LXTerminal, LXMusic, LXTask,

3. MATE
Lingkungan desktop MATE masih termasuk keluarga dari lingkungan desktop GNOME, lebih tepatnya GNOME 2 (gnome classic), namun karena pengembangan GNOME 2 kini lebih fokus ke GNOME 3 (gnome shell) dan kode sumber masih tersedia bebas maka perkembangan GNOME 2 dilanjutkan oleh komunitas MATE dan menjadi lingkungan desktop MATE.

MATE membawa beberapa aplikasi, Caja, Pluma, Eye of MATE, Atril, Engrampa, MATE Terminal dan masih banyak lagi.

4. KDE
Ubuntu sebagai sistem operasi sedangkan KDE adalah salah satu jenis lingkungan desktop, yang menyamakan dari keduanya adalah semangat open source dan kebebasan yang selalu dijunjung. Ubuntu dengan lingkungan desktop default KDE dikenal dengan Kubuntu (Ubuntu dengan lingkungan desktop KDE).

Kubuntu juga membawa beberapa aplikasinya yang khas, diantaranya, Dolphin, Gwenview, Okular, Kontact, KDE Telepathy, Dragon Player, Amarok dan lain-lain.

5. XFCE
Xfce adalah lingkungan desktop yang ringan untuk sistem operasi mirip UNIX. Ini bertujuan untuk menjadi cepat dan rendah pada sumber daya sistem, sementara masih menarik secara visual dan user friendly.

Untuk menjalankan Xfce anda dapat memilih Xubuntu atau distribusi yang lain. Menurut informasi dari situs resminya, Xubuntu dapat dijalankan diatas RAM 512 MB dan kebutuhan penyimpanan kurang dari 8 GB (minimal) untuk instalasinya.

XFCE juga membawa beberapa aplikasinya yang khas, Thunar, Midori, Xfburn, Mixer, Image Viewer, Orage, Terminal, dan lain-lain.

6. Budgie
Budgie merupakan lingkungan desktop yang awalnya dimulai pada tahun 2013. Melalui catatan rapat internal Ubuntu pada tahun 2016 silam dan pengumuman dari Tim Budgie-Remix, Dewan Teknis Ubuntu telah meresmikan Budgie-remix masuk ke official flavour Ubuntu. Mulai dari sinilah distribusi yang dikembangkan dikenal dengan Ubuntu Budgie, dengan rilis pertamanya di Ubuntu 17.04 “Zesty Zapus”.

Nah bagi kalian pengguna Linux yang baru migrasi dari Windows, kalian bisa menggunakan desktop KDE agar lebih mudah penggunaanya, desktop KDE hampir mirip seperti Windows. XFCE cocok untuk kalian yang mempunyai komputer spesifikasi rendah karena DE ini ringan. Sedangkan LXDE lebih ringan dari XFCE dengan tampilan yang lumayan. Kalau saya sendiri menggunakan ubuntu MATE karena disamping ringan, DE ini juga mudah dioperasikan.

Mengatur repositori
Nah sebelum kalian mengatur repositori, biasakan backup konfigurasi lama terlebih dahulu agar kita bisa mengembalikan data apabila data tersebut hilang, baik karena terhapus atau karena rusak (corrupt).

Tips untuk memilih repositori adalah pilih sesuai lokasi geografis, semakin dekat dengan posisi server, maka akses akan lebih cepat. Beberapa repositori yang ada di indonesia adalah sebagai berikut : 
 
1. kartolo.sby.datautama.net.id
2. kambing.uc.ac.id
3. kebo.pens.ac.id

Untuk format konfigurasi repositori ubuntu adalah "deb <url>/distribusi> (<kode-nama>-<rilis>) <komponen1> ... <komponen n>". Setelah kalian melakukan konfigurasi repositori, lakukan update dan upgrade.

Struktur berkas dan direktori
Di Linux direktori nya berbeda dengan windows, di Linux terdapat direktori (/) yang didalamnya ada beberapa direktori. Berikut ini struktur direktori Linux :


Sedangkan di windows adalah berikut ini : 


Mengelola berkas dan direktori
Ada beberapa command line pada terminal linux, diantaranya yaitu :
sudo su” : untuk masuk akses root
cd” : mengecek atau menampilkan berkas
"cp" : untuk mengcopy file
"cp -r" : untuk mengcopy direktori
"mv" : untuk memindahkan (cut) file dan direktori
"rm" : untuk menghapus file
"rm -f" : untuk menghapus direktori
"man" : untuk memperlihatkan seluruh modul pada perintah di linux contohnya adalah pada saat kita mengetikan man “perintah yang diinginkan” lalu akan muncul modul-modul perintah pada linux
"mkdir" : untuk membuat direktori baru
"passwd" : untuk mengganti password
"pwd" : untuk menampilkan nama direktori di mana anda saat itu sedang berada.
dan masih banyak lagi.

Memasang / menghapus paket dan Manajemen repositori
Untuk memasang dan menghapus paket, kalian bisa gunakan manager paket seperti APT, DPKG, snap, YUM, Zipper, PKG, dll. Atau bisa juga kalian gunakan manager paket lain seperti gdebi dan synaptic

Editor Berkas
Untuk Editor Teks (CLI), kalian bisa masukan perintah di antaranya : 
 
1. "pico"
2. "nano"
3. "vi" atau "vim"

Sedangkan Editor Teks (GUI), bisa menggunakan
1. Leafpad
2. Pluma
3. Gedit

Eitssss... kalian tau ngga bahwa kita bisa mengendalikan sebuah PC tanpa harus menyentuh PC tersebut? mengendalikan PC dari jarak jauh ini biasa disebut dengan remote, di mana kita mengendalikan PC menggunakan perangkat lain tapi dari jarak jauh. Biasanya hal ini dilakukan oleh para Admin server yang memang bertugas untuk memastikan bahwa server dapat bekerja dengan baik.

Kita juga bisa meremote PC kita yang menggunakan os Linux dengan Android lhooo… Caranya adalah dengan mrnggunakan SSH (Secure Shell) dan Telnet, SSH sudah tidak asing di kuping para ahli jaringan. SSH dan Telnet sendiri adalah protokol jaringan untuk melakukan remote. SSH & Telnet tidak menggunakan tampilan grafis, melainkan hanya command line yang biasa ditemukan pada DOS.

Pastikan Android dan PC kalian dalam 1 jaringan untuk bisa melakukannya. Pastikan PC kalian sudah menginstall paket openssh dan di Android kalian sudah terinstall aplikasi JuiceSSH, aplikasi ini tersedia di Play Store.

Buka aplikasi JuiceSSH, pilih bagian Connection kemudian klik icon + di bagian pojok kanan bawah untuk menambahkan sebuah koneksi baru. 



Selanjutnya isi data-data server yang ingin di remote dengan keterangan sebagai berikut :


1. Nickname : Dapat diisi bebas
2. Type : Tentunya pilih SSH
3. Address : Isi dengan hostname/IP Address Server yang ingin kalian remote
4. Identity : Pilih new dan isikan identitas user server kalian
5. Port : Default port SSH adalah 22 (isikan 22), jika port SSH anda di custom silakan isi sesuai port SSH server anda
6. Group : Optional, jika kalian memiliki beberapa cluster server dapat dibuatkan grup agar mudah

Pada bagian identity, isi Nickname dengan nama nickname yang diinginkan (bebas) kemudian pada Username isikan username server yang akan di remote dan Password isikan dengan password sesuai user yang digunakan. Untuk bagian Private key bisa diabaikan apabila server kalian masih dapat di SSH dengan username & password. Jika sudah klik ikon checklist pada pojok kanan atas untuk Save. 


Jika data dan konfigurasi sudah disimpan, maka kalian akan kembali ke bagian Connection. Pada bagian All, terdapat akses SSH yang tadi sudah kalian buat. Silakan klik pada bagian nickname server kalian, maka kalian akan dimintai password untuk masuk ke terminal kemudian kalian sudah dapat melakukan Remote Akses SSH Server yang telah kalian konfigurasi tadi. 



Sekian, semoga bermanfaat :D

Comments

Post a Comment

Popular Posts