SUBNETTING


Dengan adanya perkembangan teknologi, Kebutuhan IP saat ini sangat banyak. Banyaknya IP yang digunakan tersebut maka diperlukan cara pembagian yang efektif. Oleh karena itu ada teknik yang kita kenal dengan teknik subnetting. Subnetting yaitu membuat IP tertentu dari suatu network besar menjadi satu grup-grup kecil yang sama. Subnetting memiliki beberapa kriteria tertentu seperti network address, subnet address, dan host address. Subnet address itu menggambarkan semua adress-address yang memiliki kesamaan subnet berarti mereka sama dan dapat berkomunikasi. Nah apa efeknya kalau berbeda kelompok? Jika berbeda kelompok maka mereka tidak akan bisa berkomunikasi dan membutuhkan router nantinya.

Bagaimana kerja subnetting? Yaitu dengan membagi IP address yang dipadankan dengan subnet masknya. Subnet mask default dari masing-masing yaitu; kelas A = 255.0.0.0, kelas B = 255.255.0.0, kelas c = 255.255.255.0. Kita bisa mengubah dari Kelas B menjadi kelas c, yaitu dengan mengubah default subnetnya yaitu dari 255.255.0.0 menjadi 255.255.255.0. jadi dengen cara itu kelas B tadi sudah berubah menjadi kelas C. Walaupun range IPnya masih dalam range kelas B. 

 

Lihat gambar diatas, disitu terdapat IP address yang sama antara bagian atas dan bagian bawah. Tetapi bagian atas itu tidak mengunakan subnetting. Sehingga subnet masknya masih mengunakan defalut mask yaitu 255.255.0.0 (kelas B). Dengan demikian network addressnya adalah 166.144.0.0 karena tanpa subnetting. Sedangkan gambar  yang dibawah itu mengunakan subnet mask yang sudah disubnetting yaitu 255.255.255.0 (kelas C). Sehingga network addressnya menjadi 166.144.40.0. kalau semua device yang berawalan 166.144.0.0 – 166.144.255.255 itu berada dalam 1 network berarti ada devices 2552. Tapi dengan teknik subnetting IP tersebut menjadi 166.144.40.0 – 166.144.40.255, sehingga hanya 255 devices dalam 1 network. Itu lah fungsi dari subneting.

  
Jenis Subnetting

 Teknik subnetting juga dikenal dengan beberapa cara yaitu :

·        Constant Length Subnet Masking
Subnetting ini hanya menggunakan 1 subnet mask saja.

·        Variabel Length Subnet Masking (VLSM)
Dengan subnetting ini,  1 subnet bisa dibagi lagi menjadi subnet yang lebih kecil.

·        Classless Inter Domain Routing (CIDR),
Subnetting ini dikenal dengan slash notition. Mulai dari kelas A default slashnya adalah /8, kelas B defaultnya adalah /16, dan kelas C defaultnya adalah /24. Jadi,  /8, /16, dan /24 ini menggambarkan jumlah binary 1 pada masing-masing network.

Comments

Popular Posts